Selasa, 29 Mei 2012

Puyuh dalam Berita

Ubah Nasib dengan Asa dan Usaha
Minggu, 18 Maret 2012 11:00:18 Ubah Nasib dengan Asa dan Usaha
blokBojonegoro.com - Rezeki akan datang apabila kita mau berusaha. Itulah yang menjadi semangat Suparman (50) warga Sawunggaling, Bojonegoro dalam merintis usahanya.

Berawal dari keinginan istrinya untuk berwirausaha, membuat bapak dua anak yang sebelumnya sebagai karyawan di Jakarta  ini memiliki ide untuk berternak burung puyuh. Dengan modal awal sebanyak 500 ekor burung puyuh. Kini, omzet yang didapat mencapai Rp 200.000- Rp 300.000/hari.

Usaha yang sudah digelutinya sejak tahun 1999 ini kini berkembang cukup pesat. Perusahaannya bisa melayani pesanan telur, bibitan, kandang, afkiran (burung puyuh yang sudah tidak bertelur dan dimanfaatkan dagingnya). "Khusus untuk afkiran, permintaan bisa mencapai 1000 ekor perorang," ujar pria yang juga merupakan Ketua Kelompok Peternak  Burung Puyuh Kabupaten Bojonegoro ini.

Permintaan pun tak hanya datang dari lokal Bojonegoro. Namun, banyak juga yang datang dari Rengel, Tuban, Cepu dan beberapa kota lain.

Baginya, tidak ada satu bagian pun yang dibuang sia-sia. Bahkan kotoran burung puyuh peliharaanya juga bisa  dimanfaatkan sebagai makanan ikan yang sengaja ia pelihara di tambak (kolam) belakang rumah. "Ada sekitar 8.000 ekor ikan nila, bader, tombro, jambal dan lain-lain," jelasnya.

Ia mengaku tidak mendapatkan kendala selama memelihara burung puyuh miliknya. Bahkan, saat ini burung puyuh di kandang yang berada tak jauh dari rumahnya tersebut sudah mencapai 8.000 ekor.

Dari jumlah tersebut burung puyuh yang dapat bertelur mencapai 80-90 %. Sehingga, ia dapat memanen 50-60 kilogram telur tiap harinya. "Untuk harga perkilogrannya Rp 18.000," imbuhnya.

Untuk mengantisipasi kemungkinan penyakit dan lainnya. Suparman rajin melakukan pembersihan kandang dalam maupun luar. Memberikan vaksinasi rutin empat bulan sekali. Dan mengikuti penyuluhan dan pembinaan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro. Namun, ia juga sempat merugi saat banjir besar melanda kabupaten Bojonegoro ditahun 2008 lalu. Burung puyuh miliknya sebanyak 3.500 ekor habis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar